Jumat, 28 Maret 2014 setelah pulang kerja saatnya Packing dengan logistik seadanya dan perlengkapan lain. dengan kondisi tubuh yang kurang fit dengan batuk dan flu jam 20.00 aku segera meninggalkan kosan ke simpang slipi jaya menuju Kp. Rambutan yang menjadi meeting point rombongan. Kondisi jalanan yang macet memakan waktu 2 jam untuk sampai di Kp. Rambutan dan segera bertemu dengan 3 anggota lainnya yang telah dulu tiba di Kp. Rambutan yaitu Hanif, Priyo, Ginanjar yang akan menjadi teman pendakian dari awal hingga kembali ke jakarta Kp. Rambutan.
lebih kurang jam 00.00 WIB bus rombongan kami segera bergerak menuju Garut dengan 60 org rombongan, dengan kondisi jalan tol yang macet rombongan kami tiba jam 08.00 WIB Sabtu 29 Maret 2014 di Perempatan Cisurupan-Garut, istirahat sebentar dan mengisi waktu dengan sarapan, mandi, dan menunggu mobil tumpangan pick-up yang akan mengantarkan ke camp David pos pendaftaran masuk Gn. Papandayan lebih kurang tiba jam 10.00 dan melakukan sedikit peregangan untuk menghindari keram pada kaki dan otot-otot lainnya. pendakian di mulai dengan melalui jalan setapak berbatu dan langsung disuguhkan pemandangan kawah-kawah dan dinding-dinding tebing gunung dengan kemiringan yang tidak seberapa tidak menguras tenaga, tidak menguras pernapasan, merupakan awal yang baik, cuaca yang sangat dingi dikarenakan pancaran cahaya matahari yang ditutup oleh awan gelap dan terpaan angin sepoi membuat perjalanan tidak begitu berat.
setelah melewati kawah-kawah yang selalu tanpa henti mengeluarkan asap-asap belerang nya sampai lah ke perjalan setapak tanah gunung yang lumayan lebar ditemani hijaunya dedauanan terlihat lembah-lembah yang masih asri. setelah melewati jalur sungai yang kecil dan jalur bebatuan yang landai kami tiba di sebuah lapangan sebelum pondok salada dan beristirahat sebentar untuk menunggu rombongan lain. kira-kira jam 14.00 kami tiba di Pondok Salada dan segera mencari Spot untuk mendirikan tenda yang lumayan luas dikarenakan ada 60 orang. di pondok selada telah berdiri ratusan tenda memenuhi tempat itu bagaikan pasar tenda. beginilah keadaan gunung-gunung di pulau jawa kalo bertepatan dengan libur week end.
Minggu, 30 Maret jam 05.00 wib aku dan anggota lainnya mengambil inisiatif untuk langsung menuju tegal alun berharap dapat menikmati Sunrise di karenakan tidak adanya komando dari pihak panitia penmas rombongan kami. dengan perjalanan yang lumayan terjal tanpa beban cariel di pundak 1 jam kemudian kami tiba di tegal alun, namun sayang kabut menemani sunrise pagi itu, sedikit kecewa kami lanjutkan perjalanan turun ke Hutan mati yang terlihat luas arah ke pinggiran kawah. kekecewaan di tegal alun akhirnya terbayar dengan pesona Hutan mati Gn. Papandayan yang di selimuti oleh kabut bagaikan memasuki dunia antah berantah yang tidak memiliki awal dan akhir. sebuat situs yang sangat luar biasa indah dengan menampilkan pesona yang berbeda dengan tempat lainnya hutan mati sangat luar biasa mempesona. I love this Place. Akhirnya Rasa Penasaran yang selama ini sudah tersimpan lama dihati terbayar lunas dengan mengabadikan berbagai angle unik n menarik, dan menurut ku tiap sudut dari hutan mati ini semua nya menarik.
look at the picture I think some place in other world. hutan mati is a unique place, so amazing.
ReplyDeletethats right...differently n keep wonderful
ReplyDelete