Tidak banyak pendaki yang memilih jalur ini dikarenakan jalurnya yang panjang, berat, bercabang dan tidak terlalu jelas. Namun hal ini lah yang memacu hasrat saya untuk mengunjungi gunung mistis tersebut, bahwasanya dari informasi yang saya baca dari om Google bahwa jalur Candi Cheto tersebut merupkan jalur pintu Ghaib Gunung Lawu.
This is Lawu, photo by Kharisa
Saya (Seseorang pencari ketenangan dan kedamaian hati), Ipoy (pendaki baru yang rela bertukar carrir demi mendapatkan costum yang contrast), Nunuz (“Anak Mentri si Wanita Orange”), Arie (Dokter team yang slalu tanggap dengan keluhan kami), Dendi ( Barista terbaik kita yang rela nungguin kopi racikan terbaik nya hingga lebih dari 30 menit selama di kereta), Iwan (Sang Pujangga), Tami (Ibu negara yang tidak mengenal lelah dengan tanjakan yang di sajikan jalur cetho), Karisha (pendaki wanita yg 2 minggu sebelumnya dari rinjani tapi gak ke Sagara Anak), Wisnu (Pendaki unik dengan etnik nya yang selalu gendong jelangkung di punggung ny), Oki (partner goyang muser2 nya wisnu yang rela sampai merangkak demi melalui jalur cheto), Ega (Hayati dari malang yang di perjuangkan ipoy dan wisnu), Jojo (Perintis jalur yang gak da diam nya dengan nyanyian galau nya) n then Awal (ketinggalan kereta dari jakarta). Sepakat untuk tetap melewati jalur ini demi membuktikan fakta yang tersembunyi dari Gunung Lawu.
12 Personil Pendakian



