Kali Ini aku akan berbagi tentang
cerita seorang Mahasiswa Kampus Teknik Arsitektur Padang Mempraktekkan ilmu
yang telah dipelajari selama 8 semester di Kampus FTSP (Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan) Universitas BUng Hatta Padang. kampus yang memiliki 3 Lokasi
dengan Kampus Utama berada di daerah yang bernama Ulak karang, Kampus satu-satu
nya di indonesia yang terletak di pinggir pantai. dari kelas-kelas kampus ini
dapat terlihat Pantai padang yang merupakan Samudera Hindia dengan di kelilingi
Pohon-pohon Pinus yang menjulang tinggi, sementara di seberang muara terletak
Kampus UNP (Universitas Negeri Padang) Air tawar. Kampus yang cukup nyaman
dengan kerindangannya meskipun tidak memiliki kawasan yang luas seperti UNAND
(Universitas Andalas yang terletak Kaki-kaki Bukit Kota Padang. Kampus dimana
ku mempelajari ilmu-ilmu yang tertulis maupun yang tidak tertulis, berbagai
pengalaman hidup yang ku lalui yang memberi warna dalam kisah kehidupan ku.
dimulai dari saat pertama Ku berpacaran, Menyalurkan hoby-hoby ku, hidup
sendiri jauh dari keluarga, mencoba mencari pendapatan pribadi dengan membuka
usaha bersama teman, menerima jasa ketikan komputer, dan jasa pembuatan gambar
kerja. Menyusuri Negeri-negeri terpencil di sumatera Barat dan mendapat kan teman,
sahabat yang layak nya seperti keluarga sendiri.
Awal Semester 8 mulai sibuk
dengan urusan-urusan kelengkapan Syarat untuk Mengambil Tugas Akhir, salah
satunya yaitu Kerja Praktek 2 yang di laksanakan pada Konsultan MK (Manajemen
Konstruksi) dengan Persaratan minimal gedung 10 lantai. hal ini membaut aku dan mahasiswa/i
lainnya mencari informasi proyek-proyek bangunan dengan minimal 10 lantai. Namun
keadaan kota padang dengan resiko gempa-gempanya menyebabkan pemerintah daerah
dan provinsi untuk mengeluarkan peraturan dalam perencanaan bangunan dibatasi
hanya boleh 4 lantai saja. Dengan adanya aturan ini, tentunya membuat
pembangunan di kota tersebut terbatas. ini juga terlihat tidak ada perkembangan
wajah kota yang signifikan dari beberapa tahun belakang bahkan setelah 15
tahun, kota padang tetap terlhat sama tanpa ada perbedaan.
Akhirnya aku dan 4 sahabat
lainnya memutuskan untuk Kerja praktek di Kota jakarta, kota yang memiliki
perkembangan yang begitu pesat tanpa ada hentinya untuk memnuhi sisa-sisa lahan
yang ada dan mulai berkembang ke arah pinggiran- pinggiran kota jakarta, mulai
dari pembelian tiket dan tempat tinggal segera kami urus dan mencari info-info
kepada teman-teman yang sudah lebih dulu ke kota jakarta dengan harapan kami
mendapatkan bantuan dari alumnus UBH yang di jakarta untuk bekerja di
proyek-proyek yang mereka tangani. akhirnya kami berangkat di Akhir-akhir Bulan
Juli 2009 menggunakan Maskapai Penerbangan Yang sering Delay.
jadwal KP kami berdekatan dengan
akan segera berlangsung nya Bulan suci Pada Umat Islam, yaitu bulan Ramadhan yg
mana semua Umat muslim wajib untuk berpuasa di siang Hari nya. kami berencana
untuk mempersingkat Waktu KP kami dari 3 bulan menjadi 1 bulan, sehingga dapat
berlebaran di Kampung kami masing-masing. kami kos di Kampung melayu dan
pemilik kos nya Bg Moris yang kebetulan merupakan asli Pariaman-Sumbar menjadi
abang angkat kami selama dijakarta, mulai dari buka Bersama di Kos, Saur
bersama Di kos, bahkan di rumah nya yang terletak di Area Bekasi. Beliau juga
yang memberikan info mengenai angkutan-angkutan untuk mencapai daerah tertentu.
tidak lupa kami melengkapi senjata dalam perburuan tempat Kerja Praktek dengan
Peta yang berukuran kertas A1. waktu itu Android atau pun Hp yang memiliki GPS
hanya dimiliki oleh orang-orang yang mampu beli HP senilai 7jt-an.
Dengan menunggu harapan bantuan
dari alumnus UBH kami tetap berjuang untuk mendapatka tempat bekerja pada
proyek-proyek MK dengan mencari menggunakan Busway, Kopaja, metro mini, dan
banyak lainnya dengan cara menyusuri tiap-tiap daerah bagian Provinsi Jakarta
dimulai dari Jakpus, jakut, jaktim, jakbar, dan jaksel. kami akan berhenti jika
ada sebuah gedung yang lagi dalam masa pengerjaan dan mendatangi site office
nya. perjuangan pun tidak sia-sia setelah 3 hari berkelana mencari ke sana sini
dalam hiruk pikuk kemacetan dan polusi kota jakarta. Beruntung jam Kerja kami
di bagi menjadi 2 team. team 1 masuk jam 8.30 hingga makan siang dan team ke 2
masuk jam 13.00 hingga jam 17.00, aku termasuk dalam team 1, untuk mengisi
waktu kosong dari siang hingga malam ku manfaatkan dengan cara mengunjungi
tempat-tempat yang menjadi landmark kota jakarta seperti Monas, Istiklal,
Katedral, Kebun binatang Ragunan, Ancol, dll.






No comments:
Post a Comment