Waktu jam pada Laptop kantor telah menunjukkan pukul 16.00, hanya 1 jam lagi lonceng jam pulang kantor terasa begitu sangat lama. kerjaan tidak lagi bisa ber kosentrasi hinnga saya memutuskan untuk Browsing Destinasi berikutnya yang harus di prioritaskan setelah destinasi malam ini.
Tidak terasa setelah menjelajah Pulau Jawa dan Provinsi Jawa Barat melalui Om Google, its time to go home. beres-beres laptop, berkas kerjaan dll. segera tancap gas pulang ke kos dan tak lupa sekalian mengisi perut dan suplemen khas Padang Teh Telor (Teh Talua) di RM Padang langganan Teh Talua. Setelah BBM Iraf yang akan menjadi teman perjalanan ku malam ini merupakan teman seperjuangan 5 tahun ketika masih mengecap dunia perkuliahan di Padang, yang kebetulan memiliki minat dalam Rider Touring.
setelah menunggu kira-kira hampir 1 jam tidak lupa Packing perlengkapan dan baju ganti hingga snack dan persiapan mental karena akan menghadapi macet nya kota jakarta, kami segera menyiapkan Tunggangan tentunya dengan Belalang kesayangan ku Satria Fu 150 dan tunggangan baru iraf yang masih berumur 2 bulan Pulsar 200NS kawasaki bajaj kuning nya memacu kemacetan jalan kota jakarta hingga Bekasi membuat Iraf harus menelpon ku 2 x dikarenakan ketinggalan dan tidak mengetahui rute. Begitulah kelemahan Moge jika berada didalam pusat kemacetan Kota jakarta.
Debu yang berterbangan di tengah kemacetan jalan Raya Bekasi ini membuat perjalanan ini sangat lama dan melelahkan, hingga kami berhenti di SPBU btas kota Bekasi dan Jakarta untuk sejenak mengisi Bensin dan menyegarkan tenggorokan yang kering dan Panas. Perjalanan kembali kami lanjutkan melintasi Kota bekasi, Tambun, Cibitung, Cikarang, Karawang, Cikampek, Purwakarta, dan akhirnya sampai di jalan Raya Darangdan-Bandung untuk menjemput 1 orang lagi teman yang akan menemani perjalanan Tourin ku kali ini, istirahat sejenak dengan menyruput segelas kopi panas kami kembali memacu tunggangan belok kanan ke jalan raya Wanayasa-Ciater. dari tidak lagi ada kemacetan dan kebisingan klakson dikarenakan waktu telah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, yang ada hanya suara tunggangan kami melintasi jalan raya wanayasa yang kecil berbelok belok naik turun tanpa ada bantuan penerang jalan dengan udara dingin yang mulai merasuk menembus jaket-jaket yang kami kenakan.
suasana yang mencekam dengan jalan yang berlobang-lobang dan kecil memaksa ku harus pelan-pelan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, setelah mengisi BBM dari SPBU Bekasi ternyta tungganggan ku menuntut untuk di isi lagi, namun sedikit kecemasan dikarenakan jalan yang kami lalui tidak terlihat SPBU maupun kios-kios eceran, berdoa dalam hati berharap ada keajaiban, dan Alhamdulillah doaku terkabul kira- kira jam 03.00 dini hari tepatnya di desa serang panjang menuju Ciater di tengah kegelapan malam dan perkebunan Kelapa Sawit kami menemukan warung kopi dan mkanan yang juga menyediakan bensin, hal ini segera dimanfaatkan iraf untuk menikmati beberapa batang rokok di temani segelas kopi anget dan 1 pesanan mie rebus.
bermodalkan bertanya-tanya dalam perjalanan dengan sambutan ramah si teteh dan si kakang negeri padjajaran ini kami pun melintasi jalanan yang kiri kanan nya ditumbuhi Teh yaitu Ciater, Udara dinigin di kota ini semakin menusuk kulit hingga seakan-akan menembus tulang membuat kami segera memutuskan mencari tempat peristirahatan untuk menyegarkan kembali kondisi tubuh yang telah lelah setelah jauh berjalan.
meskipun 3 jam waktu tersedia untuk beristirahat tidur, tidak dapat kami manfaatkan dikarenakan udara yang begitu dingin membuat mata ini enggan masuk kedalam peraduan mimpi dikarenakan warung lesehan tempat kami menumpang istirahat tidak diberi dinding untuk melindungi dari angin malam Desa Ciater. sebuah desa tertinggi di Provinsi Jawabarat. hanya sekejap tertidur dikarenakan kondisi tubuh yang lelah tak terasa matahari dari ufuk timur mulai mengintip menyinari gelapnya malam di Ciater.
Perjalanan segera kami lanjutkan ke Point berikutnya G. Tangkuban Perahu yang ternyata tidak jauh dari tempat kami beristirahat. memasuki gapura tangkuban perahu, ternyata kami harus menunggu jam buka tempat wisata tersebut pada pukul 07.00 dan segera membayar distribusi dan meluncur mendaki ke arah kawah Ratu G. Tangkuban perahu yang menjadi tempat wisata andalan Lembang ataupun Subang. untung nya sampai pagi disana membuat kami sangat menikmati indah nya tempat tersebut. hanya ada 5-10 orang pengunjung dengan udara yang sangat bersih dan View Kawah serta Bukit-bukit dibelakang nya.
Setelah Explore Tangkuban perahu kami kembali melanjutkan perjalanan ke arah Bukit Tunggul dengan maksud dapat mendirikan tenda dan segera beistirahat, perjalanan ke lokasi Bukit tunggul kami menemukan Curug Omas dan menambah waktu istirahat dan menikmati segarnya gemericik air curug omas, kantuk makin terasa berat dan lelah makin terasa. tak terfikir oleh kami untuk makan sebentar mngisi perut kosong lebih kurang pukul 13.00 kami kembali melanjutkan perjalan ke Bukit Tunggul Desa Cibodas Lembang. namun perjalanan ke lokasi ini tidak mudah, dengan jalan yang kecil dan berlubang serta mulai mendaki dengan jalan batu-batu pecah yang memang tidak beraspal merupakan area perkebunan masyarakat setempat.
lebih kurang pukul 15.00 kami sampai lah di lokasi Camp Bukit tunggul dan segera menggelar tenda serta beristirahat hingga Pagi dan melanjutkan perjalanan Pulang menembus daerah Dago, Cimahi, Padalarang, Darangdan, Purwakarta, Curug, Karawang, Cikarang, Cibitung, Tambun, Bekasi, dan Jakarta.

bia abang komen dedek....
ReplyDeleteIyo dedek e. Mkash dedek eeee eee eee eee
ReplyDelete