Thursday, December 1, 2016

Expedisi Ngaur Gunung Ciremei 17 Agust 2015

Setelah sekian lama meninggalkan ke isengan menulis, tiba lah saat nya kerinduan menulis kembali hadir dalam relung hati, mengingat banyak perjalanan yang telah di lalui dan terlewati tanpa di tuangkan ke dalam sebuah kertas putih digital ini, yang bagi saya merupakan salah satu tempat mencurahkan hati dan memiliki kebebsan ber-expresi baik itu salah atau pun benar, tanpa terikat dan ketergantungan metoda metoda cara penulisan yang benar.

Kali ini saya akan kembali mencoba mengingat potongan - potongan ingatan perjalanan kala itu setelah saya merasakan kerinduan melakukan perjalanan expedisi bersama mereka. dengan kesibukan harian masing - masing dan schedule pribadi yang padat menyebabkan kami tidak pernah lagi melakukan expedisi bersama, bahkan hanya sekedar meet up di Mall.

Atas Latar belakang kerinduan melakukan expedisi bersama mereka, saya akan mencoba mengulik kembali ruang ruang memori yang telah lama tersimpan. Yaitu sebuah expedisi Ke Sukamantri yang berakhir Pada Expedisi Gunung Ciremei. Baiklah untuk tidak memperpanjang kata Sambutan, saya akan memulai menceritakan kisah itu dengan kalimat 

"Once Upon A Time"

14 Agust 2015,
Rencana Dadakan terbesit ke Sumantri setelah kami mengalami kecenderungan BeTe akut di Hunian masing - masing, maka kami putus kan untuk melakukan Kemcer di Sukamantri bogor, mengingat juga telah lama tak bersua seteleh expedisi terakhir bersama, kami adalah, Yuher, Kiki, Mirna, Ipin. di pertemukan pada expedisi Cikurai bersama mirna dan kiki yang kemudian berlanjut terus pada expedisi gunung Guntur di garut dan kemudian bertemu dengan Ipin.

15 Agust 2015
Setelah Packing seadanya mengingat hanya ke sukamantri, Rencana kembali berubah setelah Mirna dan Ipin yang ingin banget ke Ciremei, terutama ipin di karenakan orang cirebon namun tak pernah mendaki ke gunung Ciremei, memiliki motivasi yang luar biasa untuk kesana. yuher dan Kiki sebagai tim hore setuju untuk berubah haluan ke ciremei, dengan bergantung kepada informasi dari yuher yang telah lebih dahulu mencoba mendaki gunung Ciremei via linggarjati. dan kami pun berencana untk mengulangi kembali pendakian yuher via linggar jati, namun keadaan dan situasi berkata lain, kami berempat, terutama Yuher yang tahu lokasi perhentian linggar jati tertidur pulas sehingga terlewatkan dan berhenti di jalur palutungan di tempat pendaki lain nya akan memulai pendakian.

16 Agust 2015
"Nasi Telah Jadi Bubur" begitu lah pepatah yang cocok untuk perhentian jalur palutungan ini, maka Bubur pun di jadiin Bubur Ayam. dari pada kami harus kembali ke jalur linggar jati, maka kami putuskan untuk tetap melanjutakn pendakian melalui jalur palutungan dan pulang melalui jalur Linggar Jati. setelah menyewa angkot join bersama pendaki lain kami berhenti di basecamp Palutungan untuk Registrasi pendakian serta membeli gas dan Air yang belum kami persiapkan. serta mempersiapkan perut yang telah kosong di warung makan area basecamp ini, menurut saya pribadi, Area basecamp palutungan ini lebih ramai dan lebih ada kehidupan dari pada area basecamp Linggar jati. Jadi nya saya sangat menikmati pendakian jalur palutungan ini, namun sedikit was was karena jalur ini terkenal panjang meskipun landai. 





Lebih kurang pada jam 05.00 kami memulai pendakian dengan jalan santai dengan track yang masih datar menuju area Camp ground / Buper Palutungan, melewati hutan pinus yang menjulang tinggi ke atas menggapai langit biru. saya lupa berapa pos yang di lalui, namun jalur palutungan ini memang panjang nya luar biasa, setelah tenaga mulai terkuras habis jalan pun semakin lama semakin pelan, di tambah dengan debu - debu yang di hasilkan dari jejak langkah yang di hasilkan oleh para pendaki yang turun. pada saat ini kami berikir untuk memulai mencari area camp atau pun lahan kososng agar bisa segera ber istirahat.Namun semakin ke atas gunung ini semakin menyempit dan tidak memiliki area camp yang luas, hanya untuk beberapa tenda dan itu pun telah penuh terisi oleh tenda - tenda yang lebih dahulu dari kami. hingga sampai saat ada para pendaki yang naik turun lagi di karenakan tidak menemukan area camp yang kosong meskipun untuk 1 tenda, angin Kemarau pun mulai berhembus menerpa kulit kami dan bercampur debu - debu yang bertebangan.  langit mulai beranjak gelap, matahari mulai menjauhi kami dan kami harus segera menemukan lokasi camp sebelum malam, jalur semakin menanjak semakin kecil, semakin berdebu, 30 menit lagi kami akan sampai di goa walet, namun kami mendapatkan informasi untuk kesana merupakan suatu hal yang percuma, pertemuan simpang jalur palutungan - Apuy pun telah di penuhi tenda.

Akhirnya setelah kesepakatan bersama dan perundingan yang alot dan rumit, kami mencoba membuka area camp dengan merobohkan semak2 belukar di punggungan jalur, dan tentunya dalam keadaan miring hampir 35 derjat, "Jangan di tiru ya buat yang lain". secara logika lokasi tersebut tidak bisa di gunakan untuk mendirikan tenda. namun tidak ada salah nya mencoba, kami pun mendirikan tenda dan masuk kedalam untuk berlindung dari angin dan udara yang begitu dingin. alhasil kami pun susah untuk menemukan posisi tidur yang enak dikarenakan selalu merosot kebawah sampai pada akhirnya frame tenda benar-benar patah. alhasil tenda tidak dapat lagi berdiri dengan layak, kami pun susah mencari posisi tidur yang enak dan nyaman. dan Alhasil tenda di buka kembali dan di putuskan untuk tidur di Lereng punggungan beralaskan semak-semak belukar ber atap kan langit yang cerah dengan tiupan angin di musim kemarau yang begitu dingin.




17 Agust 2015
Setelah melewati malam yang panjang melawan perosotan dan angin yang berhembus, akhirny matahari pun keluar dari persembunyian ini dan memberi kan kehangatan ke pada kami. hari ini kami tidak summit ke puncak di karenakan Jalur ke puncak sedang di tutup, musim kemarau yang berkepanjangan membuat beberapa gunung di indonesia mengalami kebakaran yang besar, salah satu nya adalah gunung ciremei, maka planing awal kami pun gagal untuk turun via jalur linggar jati, di karenakan telah lelah melewati jalur palutungan, kami pun memeutuskan mencoba jalur Apuy yang benar - benar baru bagi kami. paling tidak, turunan di jalur Apuy tidak terlalu curam dan tidak terlalu panjang. hingga kami sampai di basecamp dan kembali ke jakarta.

No comments:

Post a Comment

Info Terupdate

Name

First

Last
Email
Website
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image] [What's This?]
Powered byEMF Online Form Builders
Report Abuse